Poligami…
Poligami sebuah kata yang jadi momok untuk didengar apalagi dirasakan oleh ibu-ibu. Kata ini sekarang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan. Semenjak Aa Gym ustad kondang Bandung ini memutuskan untuk berpoligami.. Aa Gym adalah salah satu ustad yang sangat digandrungi umat muslim di negeri ini, khususnya ibu-ibu. Makanya perbincangan poligami Aa gym terus mengalir disana-sini sampai saat ini.
Poligami Aa Gym baru terkuat akhir minggu ini, meskipun tiga bulan lalu dia telah menikahi istri keduanya. Aku sendiri pertama kali tahu dari salah satu situs berita “rasanya ga percaya, kalau berita itu benar”. Ternyata keesokan harinya berita poligami Aa gym semakin marak dan berkembang. Dan bahkan sabtu sore itu, 2 Desember 2006 Aa Gym dan istrinya te Ninih menggelar konpers akan isu yang menyebar tersebut. Gleegaar….seperti disambar petir di siang bolong. Antara percaya ga percaya….Tapi aku harus percaya bahwa kabar itu benar adanya “Aa Gym telah menikah lagi”.
Konpers 2 Desember itu ibarat hembusan angin topan bagi ibu-ibu pecinta Aa Gym. Ada pro dan kontra mendengar pernyataan yang diungkapkannya sore tersebut. Di sisi lain, kita dapat menyaksikan ketulusan hati seorang wanita, hamba pilihan Allah ini te Ninih namanya. Sejuk dan tenang terpancar di raut mukanya..Begitu sabar, tabah dan bijak. Banyak pelajaran hidup dan hikmah yang sangat berharga kuperoleh saat itu. Dapatkah aku seperti dia? Allahhu’allam…semoga kudapat sesabar, setabah, dan sebijak hamba-hamba pilihan Allah ini.
Subhanallah….
Sementara anak dan istri Aa Gym telah menerima dengan ikhlas pernikahannya. Pro dan kontra pun terus terjadi, banyak yang menyayangkan Aa Gym memilih poligami dan banyak juga yang mendukung keputusan ustad bandung satu ini. Yang menjadi pertanyaan sekarang, kenapa kekecewaan terhadap poligami Aa Gym ini, bisa sampai kebablasan.
Kenapa sampai kebablasan? Karena saking antusiasnya ibu-ibu seakan-akan menyalahkan hukum Allah ini. Kita boleh kecewa dengan namanya manusia, seperti Aa Gym tapi kita tidak boleh mempertanyakan apalagi tidak percaya dengan hukum Allah ini. Bahkan membuat hukum manusia (hukum negara) diatas hukum Alllah. Pemerintah semestinya mengurusi hal yang lebih penting lagi ketimbang poligami ini, yang sudah tahu jelas hukumnya dalam islam. Masih banyak PR yang harusnya diselesaikan, seperti: pelacur (prostitusi), aborsi akibat pergaulan bebas, KKN dan masih banyak lagi. MasyaAllah, jangan sampai Allah murka dengan negeri ini.
Na’uzubillahhiminzalik…..
Biarkanlah waktu yang kan menjawab, keputusan Aa Gym untuk berpoligami. Sebagai saudara muslim, kita semestinya mendoakan Aa Gym, dan keluarganya bisa menghadapi kehidupan kelak sebaik mungkin, dibawah naungan sang illahi. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk keluarga Aa.
Aamiin…..
Dan jangan pula menjadikan seorang Aa Gym sebagai manusia yang sangat diidolakan, karena dia hanya makhluk Allah yang penuh khilaf, kesalahan dan kelemahan.. Seharusnya kita lihat apa yang dia berikan untuk kita melalui tausiahnya, sehingga hakikat hidup seorang anak manusia akan mencapai puncakNya “Cinta Allah Sejati”
Aamiin ya rabbal ‘allamiin….
(Semoga kita bisa mengambil hikmahnya)