Friday, July 23, 2004

Desember 2003, Sebuah Moment Yang Tak Pernah terlupakan



Outbond, sebuah kata yang sangat asing dalam benakku dulu. Aku baru kata outbond ketika semester 4, ketika itu aku, dan saudari-sauadariku di Palembang mengadakan acara tersebut. Apa ya namanya, ohya kita sebut dengan Rihlah (Tafakur Alam) di sebuah Dusun, daerah terpencil dari kota empek-empek itu. Awalnya kita akan rihlah dan mabit di sebuah Pondok Pesantren di Indralaya, eh tahu-tahunya nggak jadi. Karena tempat itu dipakai untuk acara walimahan. Ya udah…. mau nggak mau kita terpaksa deh tinggal dan rihlahnya di sebuah tempat basisnya anak-anak, dan pemuda/i sebagai tempat pembelajaran segala seluk beluk tentang Al-qur’an, mulai dari membaca, memahaminya, bahasa Arabnya, Pokoknya lengkap deh.

Hari itu pun tiba dan sampailah kita dalam sebuah kota kecil yang sangat sunyi. Wow ternyata tempatnya diluar dugaan, aku tahu ada sebagian besar dari peserta rihlah itu kecewa, dan mau cepat-cepat balik. Dari raut mereka terpancar rasa itu, ya aku hanya bisa bicara sama hatiku, ya mungkin manusiawi aja ya? Waktu itu kita telah baru selesai benar ujian semesternya, dan rihlah itu salah satu alternatif sebagai penghibur dan sabagai pembuang rasa lelah, bete’ selama 6 bulan yang telah dihabiskan. Ya, nggak tahunya kita berlibur dalam suasana yang sangat sederhana, sunyi, dan bisa dibilang pedalaman kali ya. Ya jadi begitulah baru satu tapak kaki melangkah, dan melihat keadaan dis sekeliling terlihat wajah-wajah yang menyesel.

Tapi Perjuangan Bagi seorang Aktivis dakwah, dan sebagai sesama manusia yang juga merasakan kebutuhan yang sama berpikir bersama-sama agar 3 hari waktu rihlah akan memiliki arti yang sangat berkesan dalam hidup mereka, dan tidak akan pernah melupakannya. Kita bersama-sama saling merangkul satu sama lain, membentuk sebuah ikatan cinta dan kasih sayang, sehingga kalau nggak ada yang satu dia akan kehilangan, dia akan mencari, dan kesemuanya itu berlandaskan hanya karena Allah.

Pada saat itu aku kebagian mempunyai adik-adik asuh dalam sebuah kelompok. Dan dimulailah aksi kita untuk sama-sama menyatukan visi dan misi dari kedatangan kita itu. Berlibur dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT. Woi, ternyata berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh banyak saudari-saudari disini. Ada yang anak mama, manja banget, ada yang cuek, ada yang sangat keras pendirian, pokoknya beraneka ragam sifat dan tingkah laku, unik banget deh.

Hari pertama berjalan sampai malam harinya, berbagai macam keluhan yang disampaikan dan banyak alasan. Ada seorang adik bilang mbak aku mau balik, trus aku Tanya kenapa, dia pun menjawab, ada kerjaan dan udah janji sama bapaknya untuk menjemput dia besok harinya. Trus aku jawab, dek kalau bisa jangan balik ya, nggak penting –penting amat khan, trus dijawabnya besok aku ulangtahun, aku udah janji sama tenmanku untuk traktir mereka di KFC. Oh gitu jawabku, gini aja dek bilang sama temannya entar aja setelah kamu pulang dari rihlah ini, gitu yang aku jawab. Ya… lihat aja mbak, dia jawab, OK deh jawabku.

Malam tarbiyah pun tiba, para pengisi materi telah siap memberikan tausiah bagi kita semua. Pada saat itu kita bentuk dalam beberapa kelompok, begitu sunyi, nikmat dan begitu erat ikatan pada malam itu, antara yang satu dengan yang lain saling mengikat. Subhannallah summa subhannallah……

Pagi pun tiba berbagai acara pun telah dipersiapkan oleh panitia, salah satunya acara outbond dengan Trustco. Awalnya kita diberi materi singkat, dan kemudian barulah kita mengadakan banyak permainan dengan dipandu oleh mbak-mbak trustco. Dalam outbond trustco itu ternyata ada sesuatu yang berbeda, sebuah hubungan yang kental tengah kita ikat, saling memiliki dan menyayangi, sebuah ikatan suci yang luar biasa. Hari kedua itu semuanya senang, perhatian dan saling menjaga.

Malam pun menjemput kembali, hati-hati kita telah beralih dengan drastisnya, semuanya bahagia, semuat hati terikat karena cintaNya. Adik yang sangat manja itu sekarang sudah perlahan mandiri dan tidak jadi balik, dia nikmati perjalanan rihlah itu dengan suka cita. Teng…Teng….. malam muhasabah pun tiba, disini semua hati-hati dibuat untuk terhanyut hanya untuk Sang Maha Pencipta Allah SWT, dan subhannallah “Deraian air mata demi deraian air mata mengalir dan terus mengalir” Sangat nikmat, lezat, merasakan belaian cinta kasihNya. Maha Agung Allah Atas Segala Sesuatu yang DikehendakiNya.

Perpisahan pun tiba, acara outbondnya berakhir. Pagi itu wajah-wajah ceria, dan bersih melangkahkan kakinya untuk saling merangkul, berpelukan, dan berjanji untuk menjadikan moment terindah ini akan berjalan untuk selamanya, tidak akan pernah berakhir.....

(Aku teringat dengan malam kebersamaan itu, penuh dengan kenikmatan dan limpahan kasih sayangNya, kapan ya aku bisa berkumpul dengan kalian lagi saudariku? Aku rindu hari-hari itu lagi?)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home